Waspada DBD |
Berdasarkan
Laporan UPTD Surveilans Dinas Kesehatan Kota Samarinda sejak bulan januari
hingga Februari 2016 ini di wilayah kerja UPTD Puskesmas Bengkuring yang
terdiri dari 2 Kelurahan yaitu Kelurahan Sempaja Utara dan Kelurahan Sempaja
Timur terdapat 20 kasus DBD.
Oleh karena
itu dihimbau kepada warga di wilayah kerja UPTD Puskesmas Bengkuring untuk
waspada DBD dengan melakukan 3M Plus yaitu Menguras, Menutup dan Mendaur Ulang/Memanfaatkan Barang Bekas dan Plus menggunakan Kelambu dan Lotion Anti Nyamuk.
Untuk Menambah Pengetahuan warga, berikut ini adalah sedikit informasi mengenai DBD dan nyamuk Aedes Aegypti.
Gejala penyakit
DBD
Gejala demam
berdarah umumnya akan terlihat pada tiga hingga empat belas hari setelah
masa inkubasi dan biasanya diawali dengan demam tinggi yang bisa mencapai suhu
41 derajat celsius. Masa inkubasi adalah jarak waktu antara virus pertama
masuk ke dalam tubuh sampai gejala pertama muncul.
Penyebab utama penyakit DBD
Penyebab
DBD adalah virus dengue dan menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Artinya DBD tidak bisa menular langsung dari seseorang ke orang lain tanpa
perantara nyamuk tersebut. Nyamuk Aedes aegypti biasanya berkembang biak di daerah
berpenduduk tinggi (seperti di kota-kota besar) yang memiliki iklim lembap dan
hangat.
Ciri fisik nyamuk Aedes
Aegypty
Ciri fisik
nyamuk yang menularkan penyakit DBD dengan nama aedes aegypty adalah sebagai
berikut :
1. Berwarna hitam dengan
loreng putih (belang-belang berwarna putih) di sekujur tubuh nyamuk.
2. Bisa terbang hingga radius
100 meter dari tempat menetas.
3. Nyamuk betina membutuhkan
darah setiap dua hari sekali.
4. Nyamuk betina menghisap
darah pada pagi hari dan sore hari.
5. Senang hinggap di tempat
gelap dan benda tergantung di dalam rumah.
6. Hidup di lingkungan rumah,
bangunan dan gedung.
7. Nyamuk bisa hidup sampai
2-3 bulan dengan rata-rata 2 minggu.
Tempat yang
biasa dijadikan tempat bertelur (berkembang biak) adalah di tempat yang
tergenang air bersih dalam waktu lama seperti bak mandi, vas bunga, kaleng
bekas, pecahan botol, penampungan air, lubang wc, talang air, dan lain
sebagainya. Air kotor seperti got, air keruh, air empang, genangan yang
berhubungan langsung dengan tanah, dsb bukan tempat yang cocok bagi nyamuk
dengue untuk bertelur.
No comments:
Post a Comment